Info Sekolah
Rabu, 24 Sep 2025
  • SMP Negeri 2 Ambarawa mempunyai visi Unggul dalam Prestasi, Berbudi Luhur, Terampil, mandiri dan Berwawasan Global. Berpredikat sebagai Sekolah Adiwiyata serta Sekolah Ramah Anak
  • SMP Negeri 2 Ambarawa mempunyai visi Unggul dalam Prestasi, Berbudi Luhur, Terampil, mandiri dan Berwawasan Global. Berpredikat sebagai Sekolah Adiwiyata serta Sekolah Ramah Anak
21 Agustus 2025

PEMANFAATAN DIGITALISASI DALAM ISLAM

Kam, 21 Agustus 2025 Dibaca 11x

PEMANFAATAN DIGITALISASI DALAM ISLAM

Di era modern seperti sekarang, teknologi digital sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Anak-anak sekolah, termasuk siswa SMP, sering menggunakan gadget seperti smartphone dan komputer untuk belajar, bermain, atau berkomunikasi. Namun, teknologi ini juga bisa dimanfaatkan untuk hal-hal positif, seperti mempelajari agama Islam. Islam mengajarkan umatnya untuk terus belajar dan beradaptasi dengan zaman, asal tidak melanggar prinsip agama. Digitalisasi dalam Islam berarti menggunakan teknologi digital untuk menyebarkan dakwah, belajar Al-Quran, dan memahami ajaran Islam dengan cara yang lebih interaktif.

Di SMP Negeri 2 Ambarawa, yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, sekolah ini memiliki visi “Unggul dalam Prestasi, Berbudi Luhur, Terampil, Mandiri, dan Berwawasan Global.” Sekolah ini juga menekankan pendidikan agama, termasuk Pendidikan Agama Islam (PAI), untuk membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia. Oleh karena itu, pemanfaatan digitalisasi dalam Islam sangat relevan untuk mendukung program sekolah ini.

Pengertian Digitalisasi dalam Islam

Digitalisasi adalah proses mengubah sesuatu menjadi bentuk digital, seperti buku menjadi e-book atau pelajaran menjadi video online. Dalam Islam, digitalisasi dimanfaatkan untuk membangun peradaban yang mulia, seperti menyebarkan ilmu agama melalui internet. Ini sejalan dengan ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk belajar sepanjang hayat, seperti dalam Al-Quran surat Al-Alaq ayat 1-5 yang memerintahkan untuk membaca dan belajar.

Digitalisasi dalam pendidikan Islam membantu membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif, terutama di era digital di mana siswa sering tergoda oleh konten negatif. Dengan teknologi, siswa bisa belajar Islam tanpa kehilangan nilai-nilai agama.

Contoh Pemanfaatan Digitalisasi untuk Belajar Islam

Ada banyak aplikasi dan platform digital yang bisa digunakan siswa SMP untuk belajar Islam. Berikut beberapa contoh:

  • Aplikasi Mussa: Aplikasi berbasis Android yang menyediakan materi belajar agama Islam untuk anak-anak, termasuk aktivitas interaktif seperti kuis dan cerita nabi. Cocok untuk siswa SMP karena mudah digunakan di ponsel.
  • Al-Madrasah: Aplikasi web yang menawarkan konten belajar PAI, seperti pelajaran tentang aqidah, fiqih, dan sejarah Islam. Siswa bisa belajar kapan saja tanpa perlu buku fisik.
  • BEAT (Belajar Asyik Tentang) PAI: Aplikasi yang membantu memotivasi siswa belajar PAI melalui permainan dan tugas menyenangkan, sehingga suasana belajar menjadi lebih hidup.
  • Platform E-Learning seperti Google Classroom: Di sekolah, guru PAI bisa menggunakan ini untuk mengirim materi video tentang Al-Quran atau hadits, dan siswa bisa diskusi online. Selain itu, ada media digital untuk belajar Al-Quran di sekolah dasar yang bisa diterapkan di SMP, seperti aplikasi hafalan Al-Quran dengan audio.

Contoh lain adalah penggunaan media sosial untuk dakwah, di mana siswa bisa ikut berbagi ayat Al-Quran melalui Instagram atau TikTok, tapi harus diawasi agar tetap positif.

Manfaat bagi Siswa SMP Negeri 2 Ambarawa

SMP Negeri 2 Ambarawa adalah sekolah negeri yang fokus pada prestasi dan karakter berbudi luhur. Digitalisasi dalam Islam bisa mendukung program pendidikan agama di sekolah ini dengan cara:

  • Meningkatkan Akses Belajar: Siswa di Ambarawa, yang mungkin tinggal di daerah pedesaan, bisa mengakses materi Islam dari mana saja melalui internet. Ini membantu siswa yang sulit datang ke masjid atau madrasah.
  • Membuat Pembelajaran Lebih Menarik: Dengan aplikasi digital, pelajaran PAI tidak lagi membosankan. Siswa bisa belajar sambil bermain, yang sesuai dengan visi sekolah untuk siswa yang terampil dan mandiri.
  • Membangun Karakter Islami: Teknologi membantu siswa menghindari dampak negatif era digital, seperti konten buruk, dengan fokus pada konten Islami. Ini sejalan dengan pendidikan karakter di sekolah. Orang tua dan guru bisa berkolaborasi mengawasi penggunaan gadget.
  • Efisiensi dan Efektivitas: Transformasi digital membuat pengelolaan pelajaran
    PAI lebih baik, seperti ujian online atau video ceramah. Di SMP N 2 Ambarawa, yang pernah meraih prestasi di OSN, ini bisa dikombinasikan dengan belajar sains dan agama secara digital.

 

 

 

 

 

 

 

 

Penulis : Ali Manshur, S.Pd.I – Guru PAI SMP Negeri 2 Ambarawa

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar